5 Prinsip K3 Paling Utama, Perusahaan Wajib Tahu!

Setiap perusahaan atau bisnis yang berisiko tinggi sampai menengah, wajib menjalankan prinsip K3 lengkap dengan prosedurnya. Hal ini wajib untuk menjaga keselamatan dan kesehatan orang-orang... .

Setiap perusahaan atau bisnis yang berisiko tinggi sampai menengah, wajib menjalankan prinsip K3 lengkap dengan prosedurnya. Hal ini wajib untuk menjaga keselamatan dan kesehatan orang-orang yang bekerja di dalamnya.

K3 menjadi kewajiban untuk diterapkan karena telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP). Jika tidak menerapkannya, maka sewaktu-waktu terjadi inspeksi, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi atas hal ini.

Sudah ada konsep, contoh, dan berbagai prinsip dasar K3 untuk menjaga keselamatan dari para pekerja. Apa saja? Berikut ulasan prinsip-prinsipnya.

Baca Juga: Mengenal Rambu-Rambu Tambang demi Keselamatan Kerja

Prinsip K3, Perusahaan Wajib Paham!

Prinsip itu merupakan keyakinan dan aturan yang menjadi pedoman untuk melakukan sesuatu. K3 juga memiliki prinsip tersendiri. Lebih lengkapnya ada di sini:

1. Mengutamakan Pencegahan

Pertama, sekaligus yang paling penting adalah mengutamakan upaya pencegahan. Sudah banyak yang tahu jika langkah ini lebih baik daripada mengobati.

Begitu juga dalam penerapan K3. Prinsipnya juga lebih baik untuk mencegah daripada harus melayani kecelakaan maupun mengalami sakit karena pekerjaan yang dilakukan karyawan.

Nah, untuk langkah pencegahan melibatkan banyak hal. Misalnya saja:

  • Proses identifikasi untuk tahu apa saja risiko yang memicu kecelakaan dan mempengaruhi kondisi kesehatan karyawan akibat bekerja.
  • Proses evaluasi untuk memahami bahwa K3 harus terus berkembang lebih baik agar karyawan terlindungi.
  • Pengendalian risiko demi meminimalisir terjadinya hal yang tak diinginkan seperti kecelakaan kerja.
  • Pemantauan risiko demi menjaga kelancaran karyawan dalam bekerja sekaligus membuat mereka merasa lebih aman dan nyaman dalm bekerja.

2. Melibatkan Partisipasi Aktif dari Pekerja

Di sini, subjek utama yang terlindungi dengan adanya K3 adalah para pekerja atau karyawan itu sendiri. Maka, prinsip utamanya tentu saja dengan melibatkan partisipasi aktif dari mereka.

Utamanya dalam hal pengambilan keputusan soal penerapan K3. Prinsip ini akan sangat membantu berbagai proses seperti yang telah kami libatkan sebelumnya.

Namun, partisipasi aktifnya juga sangat membantu terutama di dalam upaya pengembangan K3, implementasinya, hingga proses pengawasan dari berjalannya program K3.

3. Pendekatan Berbasis Risiko

Prinsip K3 di tempat kerja sudah pasti harus menggunakan pendekatan yang berbasis risiko. Hal ini perlu menjadi fokus ketika mengelola K3 di hampir semua tempat kerja.

Wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen resiko sangat perusahaan perlukan dalam prinsip ini.

Prosesnya harus sistematis, terstruktur, terencana, dan komprehensif alias lengkap demi meminimalisir terjadinya suatu risiko.

Risiko yang dimaksud yakni soal berbagai faktor yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja.

Jadi, sebelum risiko itu terjadi, perusahaan sudah melakukan tahap pencegahan karena telah mengatur manajemen risiko sedemikian rupa.

Manajemen risiko juga mencakup apa yang akan perusahaan lakukan jika ada kasus yang terjadi meskipun telah menerapkannya dengan ketat.

Dari awal, sampai terjadi. Dari hulu, hingga hilir persoalan keselamatan pekerja menjadi tanggung jawab perusahaan sekaligus menjadi prinsip K3 yang sangat penting.

4. Mengikuti Hukum, Regulasi, dan Kebijakan

Prinsip K3 dalam bekerja atau di tempat kerja, sudah tentu harus mengikuti hukum atau regulasi yang berlaku.

Sudah jadi rahasia umum jika K3 telah ada dalam peraturan perundangan. Setidaknya, ada tiga dasar hukum untuk K3 yakni:

  • Aturan Keselamatan Kerja di UU No.1 Tahun 1970.
  • Aturan Kesehatan di UU No.23 Tahun 1992.
  • Aturan Ketenagakerjaan di UU No.13 Tahun 2003.

Dengan kelengkapan dasar hukum ini, sudah tentu regulasi yang ada harus perusahaan perhatian sebagai salah satu prinsip dalam penerapan K3 di perusahaan.

Baca Juga: 5 Cara Mengoperasikan Excavator dengan Aman dan Benar

5. Komunikasi dan Pelatihan

Perusahaan sering kali abai terhadap prinsip satu ini: komunikasi dan pelatihan. Penting untuk membangun komunikasi antara pekerja, manajemen, hingga semua pihak mengenai kesadaran dan pemahaman K3.

Perlu juga meningkatkan K3 di perusahaan dengan mengadakan pelatihan hingga penambahan wawasan soal pentingnya K3 dalam perusahaan.

Hal ini agar penerapannya bisa dua arah. Perusahaan sudah berupaya melindungi karyawan dan karyawan bisa proaktif mendukungnya dengan mengikuti pelatihan serta membangun komunikasi.

Terapkan K3 di Perusahaan dengan Merawat Kendaraan Bisnis!

Dalam K3, ada prinsip untuk melakukan pendekatan berbasis risiko. Jika tak ingin ada kecelakaan karena mesin kendaraan bisnis Anda bermasalah, maka merawat kendaraan bisnis bisa jadi salah satu wujud K3.

Jika ingin merawat kendaraan bisnis, pertimbangkan layanan kami di PT. Halo Auto Indonesia. Seluruh kendaraan bisnis Anda, bisa bekerja optimal dengan layanan lengkap yang ada di sini.

Leave a Reply