Saat mendengar kata batubara, tentu kita akan mengasosiasikannya dengan bahan baku listrik dan pertambangan. Hal itu memang benar, tetapi apa yang dimaksud dengan batubara sebenarnya?
Batubara sendiri adalah salah satu sumber daya alam yang paling melimpah di dunia. Bahan ini merupakan jenis bahan bakar fosil yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan organisme laut yang terkubur di bawah tanah selama jutaan tahun.
Proses pembentukannya akan menghasilkan material padat berwarna hitam yang memiliki nilai energi sangat tinggi. Sebelum menyimpulkannya lebih jauh, mari simak bersama ulasan tentang batubara dan berbagai kegunaannya berikut ini!
Baca juga: Mengenal 15 Istilah-Istilah Penting dalam Dunia Tambang
Daftar Isi :
ToggleApa yang Dimaksud dengan Batubara?
Batubara merupakan salah satu jenis batuan sedimen berwarna hitam yang mengandung karbon sebagai mineral utamanya. Adapun kandungan mineral sekundernya berupa oksigen, hidrogen, serta belerang.
Seperti sudah kami sebutkan sebelumnya, batubara terbentuk dari fosil-fosil hewan dan tumbuhan yang tertimbun dan mengalami proses pemanasan di dalam tanah selama jutaan tahun lamanya.
Persebaran batubara di Indonesia cukup melimpah mengingat wilayah Indonesia yang berada di wilayah tropis sehingga memiliki banyak sekali hutan. Selain itu, Indonesia juga terdiri dari banyak sekali pegunungan yang tersebar di berbagai wilayah.
Bagaimana Proses Terbentuknya Batubara?
Dalam proses pembentukan batubara, ada dua tahapan penting yang perlu Anda ketahui. Kedua tahapan pembentukan batubara tersebut antara lain:
- Peleburan menjadi gambut: Tahap awal terbentuknya batubara adalah proses perubahan dari endapan tumbuhan menjadi gambut (peat).
- Perubahan menjadi lignit: Tekanan dan suhu yang terus meningkat menyebabkan perubahan kimia pada lapisan gambut sehingga mengubahnya menjadi lignit (batubara dengan kadar karbon terendah).
- Perubahan menjadi Bituminus dan Sub-bituminus: Selama proses di bawah tekanan dan suhu yang tinggi, lignit dapat mengalami transformasi lebih lanjut menjadi jenis batubara yang lebih keras dan tinggi kadar karbonnya.
- Terbentuknya Antrasit: Tahap akhir pembentukan batubara adalah ketika antrasit sudah terbentuk.
Baca juga: 5 Tahapan Proses Penambangan Batubara Secara Rinci
Jenis-Jenis Batubara
Batubara terdiri dari beberapa jenis yang pengkategoriannya berdasarkan pada kadar karbon yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa jenis batubara yang perlu Anda ketahui:
1. Peat
Peat atau gambut adalah tahap awal pembentukan batubara dengan kadar mineral paling tingginya adalah air, yaitu mencapai 75%. Batubara jenis ini bisa kita gunakan sebagai bahan bakar dan media penyerap minyak yang cukup efektif.
2. Lignite
Jika kita bandingkan dengan gambut, kadar air pada batubara lignit sudah banyak berkurang, yaitu hanya 35-37% saja. Lignit sendiri juga memiliki sebutan “batubara peringkat rendah” dan pemakaiannya terutama untuk pembangkit listrik tenaga uap.
3. Bituminous
Bituminous adalah jenis batubara yang paling umum digunakan. Batubara ini memiliki kandungan karbon sebesar 58-86%. Sementara kandungan mineral airnya hanya mencapai 8-10% saja.
4. Antrasit
Antrasit adalah jenis batubara dengan kadar karbon tertinggi dan kadar air yang rendah. Kandungan karbonnya mencapai 86-98%, sementara airnya hanya 8-10% saja. Adapun warnanya adalah hitam glossy, sering digunakan untuk pembangkit panas.
Kini Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan batubara, bagaimana proses pembentukannya, dan apa saja jenis-jenisnya. Sampai saat ini, batubara masih menjadi sumber energi paling banyak digunakan di dunia.
Bagi Anda yang ingin mencari solusi perawatan sekaligus pengadaan suku cadang pada truk-truk Eropa, Anda bisa menggunakan jasa dan produk-produk dari Halo Auto Indonesia.
Adapun jenis truk yang kami layani meliputi truk Mercedes-Benz Actros, Arocs, Axor dan berbagai jenis truk eropa lainnya. Berbagai elemen pendukung yang kami miliki membuat pekerjaan cepat dan lancar.