Dalam bidang manufaktur, istilah MTBF atau Mean Time Between Failure adalah metrik penting untuk menilai keandalan dan ketahanan produk atau sistem. MTBF adalah ukuran rata-rata waktu yang berlalu antara kegagalan sistem selama operasionalnya.
MTBF menjadi indikator kinerja (KPI) dalam industri manufaktur. Alasannya karena metrik ini memberikan wawasan berharga tentang keandalan dan kualitas produk, yang berdampak signifikan pada kepuasan pelanggan, biaya garansi, dan kinerja bisnis.
Daftar Isi :
ToggleMBTF Adalah
MTBF (Mean Time Between Failures) adalah rata-rata waktu antara kegagalan perbaikan produk teknologi. Metrik ini berguna untuk melacak ketersediaan dan keandalan produk. Semakin lama waktu antar kegagalan, semakin andal sistemnya.
Perusahaan umumnya berusaha menjaga MTBF sebanyak mungkin—dengan jarak waktu ratusan ribu jam (atau bahkan jutaan).
Karena metrik ini berguna untuk melacak keandalan, MTBF tidak memperhitungkan waktu tidak beroperasi yang diharapkan selama pemeliharaan terjadwal. Sebaliknya, fokusnya adalah pada gangguan dan masalah yang tidak terduga.
Sejarah MTBF berasal dari industri penerbangan yang mana kegagalan sistem memiliki konsekuensi besar tidak hanya dalam hal biaya, tetapi juga berdampak pada manusia.
Sejak itulah MBTF menyebar ke berbagai industri teknis dan mekanik, terutama manufaktur.
MTBF berguna bagi pelanggan yang ingin memastikan mereka mendapatkan produk yang paling andal dan memilih peralatan manufaktur teraman untuk pabrik.
Sementara itu, bagi tim internal, MBTF adalah metrik yang membantu mengidentifikasi masalah dan melacak kesuksesan dan kegagalan.
Metrik ini juga dapat membantu perusahaan mengembangkan rekomendasi yang berbasis informasi tentang kapan pelanggan harus mengganti suku cadang, meningkatkan sistem, atau membawa produk untuk pemeliharaan.
MTBF merupakan metrik untuk kegagalan dalam sistem yang dapat diperbaiki. Untuk kegagalan yang membutuhkan penggantian sistem, biasanya manufaktur menggunakan istilah MTTF (Mean Time to Failure).
Sebagai contoh, saat menghitung waktu antara pemeliharaan mesin mobil yang tidak terjadwal, Anda akan menggunakan MTBF. Saat menghitung waktu antara penggantian mesin secara keseluruhan, Anda akan menggunakan MTTF (mean time to failure).
Cara Menghitung MTBF
Untuk menghitung MTBF, Anda dapat menggunakan mean aritmatika. Anda perlu membagi total waktu operasional sistem dengan jumlah kegagalan yang terjadi selama periode tersebut.
Waktu operasional mengacu pada waktu ketika sistem berjalan dan menjalankan fungsi yang dimaksudkan. Sementara, jumlah kegagalan mengacu pada saat-saat ketika sistem gagal melakukan fungsi yang dimaksudkan.
Misalnya, jika Anda mengevaluasi periode 24 jam dan ada dua jam waktu tidak beroperasi dalam dua insiden terpisah. Total waktu operasional adalah 22 jam. Lalu, dibagi dua, hasilnya adalah 11 jam. Jadi MTBF adalah 11 jam.
Perhitungan MTBF membutuhkan data kegagalan yang akurat dan lengkap. Data kegagalan dapat berasal dari berbagai sumber seperti catatan operasional, catatan perawatan, atau laporan kegagalan.
Akurasi dan keandalan MTBF tergantung pada kualitas dan kelengkapan data kegagalan yang digunakan dalam perhitungannya.
Baca Juga: 5 Prinsip Lean Manufacturing yang Wajib Anda Ketahui
Perbedaan MTBF, MTTR, MTTA, dan MTTF
Selain MTBF, dalam industri manufaktur Anda juga mengenal istilah lain seperti MTTR, MTTA, dan MTTF. Apa perbedaan keempat metrik tersebut?
- MTTR adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem, meliputi waktu perbaikan dan pengujian.
- MTTA adalah rata-rata waktu dari pemicu peringatan hingga dimulainya penanganan masalah. Tujuannya untuk melacak responsivitas tim dan efektivitas sistem peringatan.
- MTTF adalah rata-rata waktu antara kegagalan tak dapat diperbaiki pada produk teknologi. Metrik ini berguna untuk memahami seberapa lama sistem akan bertahan dan memberikan informasi kepada pelanggan tentang umur produk.
Jadi, mana metrik pengukuran dalam industri manufaktur yang lebih baik? Setiap metrik memiliki kegunaannya masing-masing dalam melacak dan memperbaiki insiden serta keandalan sistem.
Artinya, jawaban mana yang terbaik, semuanya bisa menjadi yang terbaik.
Meskipun kadang-kadang digunakan secara bergantian, setiap metrik memberikan informasi yang berbeda.
Ketika digunakan bersama-sama, metrik-metrik tersebut dapat memberikan informasi yang lebih lengkap tentang seberapa sukses tim Anda dalam manajemen kecelakaan dan di mana tim dapat meningkatkan performa tim.
Mean time to recovery memberi tahu Anda seberapa cepat Anda dapat mendapatkan sistem kembali beroperasi.
Tambahkan mean time to respond dan Anda akan mendapatkan gambaran tentang seberapa banyak waktu pemulihan dan seberapa banyak sistem peringatan.
Selanjutnya, tambahkan mean time to repair dan Anda mulai melihat seberapa banyak waktu yang dihabiskan tim untuk perbaikan vs. diagnosis.
Tambahkan mean time to resolve agar Anda memahami keseluruhan terkait proses memperbaiki dan menyelesaikan masalah di luar waktu tidak aktif.
Selanjutnya, perhatikan mean time between failures. Tujuannya untuk menunjukkan seberapa sukses tim Anda dalam mencegah atau mengurangi masalah di masa depan.
Terakhir, mean time to failure dapat membantu Anda memahami siklus hidup lengkap dari produk atau sistem.
Penerapan MTBF
MTBF adalah metrik yang serbaguna dalam industri manufaktur. Beberapa penerapannya meliputi desain produk, kontrol kualitas, perencanaan pemeliharaan, dan analisis garansi.
1. Desain Produk
Dalam desain produk, MTBF berfungsi untuk menilai keandalan dan ketahanan suatu produk atau sistem. Hal ini dapat membantu dalam pengambilan keputusan desain seperti pemilihan bahan dan komponen dan menetapkan spesifikasi kinerja.
2. Kontrol Kualitas
Dalam kontrol kualitas, MTBF berguna untuk memantau kualitas dan keandalan produk. Metrik ini membantu mengidentifikasi masalah kualitas, melacak tren kualitas, dan mengevaluasi efektivitas upaya perbaikan.
3. Perencanaan Pemeliharaan
Aplikasi MBTF selanjutnya yakni pada perencanaan pemeliharaan. MBTF mampu merencanakan dan menjadwalkan kegiatan pemeliharaan.
Metrik ini membantu dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meminimalkan waktu tidak aktif, dan memaksimalkan umur pakai suatu produk atau sistem.
Demikian pembahasan mengenai MTBF. Anda sudah dapat memahami MBTF adalah metrik untuk menilai keandalan produk dan sistem. Dalam manufaktur, metrik ini sangat penting untuk kelancaran operasional bisnis.
Jaga operasional bisnis Anda tetap lancar dan minimalkan downtime dengan layanan perawatan dan perbaikan dari PT. Halo Auto Indonesia. Kami menawarkan keandalan yang lebih baik dengan mengurangi risiko kegagalan melalui pemeliharaan berkala.
Efisiensi biaya juga menjadi salah satu keuntungan utama karena tindakan preventif ini mencegah kerusakan besar yang memerlukan biaya tinggi.
Dengan perawatan rutin dan perbaikan tepat waktu, Anda bisa memastikan kendaraan dan alat berat beroperasi lebih lama dan lebih andal.
Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis dan jadwalkan layanan perawatan dan perbaikan terbaik untuk armada Anda!
FAQ
Berapa lama MBTF bertahan?
Pertanyaan durasi sering kali membingungkan. Ada yang menghubungkan 50.000 jam MBTF selama dua tahun. Namun, lamanya durasi ini tergantung keandalan produk dan jaminan garansi jika terjadi kerusakan.
Bagaimana menghubungkan MTBF dengan peluang keberhasilan dan durasi penggunaan produk?
Anda dapat menggunakan MTBF untuk menghitung profitabilitas produk berfungsi selama periode tertentu. Misalnya 99% produk bertahan setahun sesuai keandalan bisnis.
Bagaimana kegagalan MTBF mempengaruhi tujuan bisnis?
Tingkat kegagalan sistem ini bisa diterima tergantung standar industri dan harapan pelanggan Anda. Kegagalan MTBF mempengaruhi kepuasan pelanggan dan biaya garansi.
Apakah ada cara untuk mengantisipasi kegagalan pada produk?
Untuk mengetahui potensi kegagalan, Anda dapat menganalisis data kegagalan dan uji produk. MTBF memberikan gambaran umum, tetapi pemahaman mengenai mekanisme kegagalan memungkinkan perbaikan desain.
Tindakan pemeliharaan produk bertujuan untuk apa?
Tindakan pemeliharaan terhadap produk dapat mengubah peluang kegagalan. Pemeliharaan rutin dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan sehingga berkontribusi memperpanjang umur sistem.