Dalam dunia manufaktur, Total Productive Maintenance atau TPM sangat penting untuk diketahui. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Seiichi Nakajima pada tahun 1960.
Pada saat itu, Seichi Nakalima memperkenalkan konsep TPM sebagai bagian dari penerapan learn manufacturing untuk menghilangkan pemborosan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan TPM itu dan apa saja manfaatnya bagi perusahaan? Mari simak pembahasannya berikut ini.
Daftar Isi :
ToggleApa Itu Total Productive Maintenance?
TPM adalah metode untuk meningkatkan produktivitas mesin melalui maintenance atau perawatan peralatan. Banyak sekali perusahaan yang mengadopsi sistem ini.
Tentu saja bukan tanpa alasan, sebab TPM sangat bermanfaat bagi perusahaan terutama dalam hal pemanfaatan sumber daya dan peningkatan profit bisnis.
TPM juga merupakan versi awal dari 5S. Adapun 5S itu singkatan dari sort, set in order, shine, standardize, dan sustain.
8 Pilar Total Productive Maintenance
TPM memiliki delapan pilar yang sebagian besar berfokus pada teknik preventif dan proaktif meningkatkan kualitas peralatan. Adapun kedelapan pilar tersebut yaitu:
- Autonomous Maintenance: Pemeliharaan otonom atau autonomous maintenance merupakan tempat untuk melakukan perawatan rutin seperti pembersihan, inspeksi, dan pelumasan.
- Planned Maintenance: jadwal pemeliharaan berdasarkan kegagalan yang sudah diprediksi sebelumnya. Jadi, maintenance ini merupakan langkah antisipasi sebelum kerusakan benar-benar terjadi.
- Manajemen Mutu: tindakan untuk meningkatkan kualitas peralatan agar lebih baik daripada sebelumnya.
- Manajemen Awal: pemberian pengetahuan atau pemahaman mengenai peralatan peralatan manufaktur guna memperbaiki peralatan yang baru.
- Pendidikan dan Pelatihan: dari operator hingga manajer perlu mendapatkan pelatihan guna meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan peralatan.
- Safety Health Environment: menjaga lingkungan kerja yang sehat dan aman dari gangguan atau kerusakan apapun.
- TPM Administrasi dan Kantor: menerapkan teknik TPM untuk administrasi.
Baca juga: 5 Kelebihan Preventive Maintenance, Jaga Aset Anda!
Manfaat Total Productive Maintenance
TPM memiliki banyak sekali manfaat dalam keberlangsungan sistem produksi. Berikut ini berbagai benefit bagi perusahaan yang menerapkan TPM:
1. Meminimalisir Kecelakaan Kerja
Salah satu manfaat dari TPM adalah bisa meminimalisir kecelakaan kerja. Karena perusahaan berfokus meningkatkan kualitas alat.
Jika alatnya sudah bagus dan tidak mudah rusak, tentu saja karyawannya bisa memakai alat tersebut dengan tenang dan aman. Tidak ada lagi cerita tangan terluka setelah memakai alat tersebut.
2. Mengurangi Keluhan Konsumen
Jika alat atau mesin berfungsi sebagaimana mestinya, secara otomatis konsumen pun merasa puas. Alhasil, mereka tidak mengeluh atau melakukan komplain ke perusahaan Anda.
TPM bisa menjadi salah satu kunci supaya perusahaan mendapatkan kepercayaan tinggi dari pelanggan.
3. Mengurangi Biaya Produksi
Melakukan pemeliharaan mesin atau peralatan ternyata cukup efektif dalam menekan biaya produksi. Sebab, Anda tidak perlu mengeluarkan banyak untuk memperbaiki alat-alat yang rusak.
Dengan begitu, pengeluaran perusahaan menjadi lebih hemat. Jika sudah begini, maka keuntungan yang didapatkan pun menjadi besar.
4. Meningkatkan Kualitas Produk
Manfaat TPM selanjutnya yaitu bisa membuat kualitas produk menjadi lebih baik. Karena semua peralatan untuk membuat produk benar-benar terjaga kualitas.
Berbeda cerita jika alat produksi yang digunakan mengalami masalah, tentu saja perusahaan tidak dapat menciptakan produk-produk berkualitas tinggi.
5. Mengurangi Downtime
Salah satu manfaat utama TPM adalah dapat mengurangi downtime. Jadi, downtime ini merupakan suatu kondisi di mana peralatan tidak bisa digunakan sama sekali atau mengalami kerusakan parah.
Program ini mampu untuk mempengaruhi efektivitas peralatan perusahaan secara keseluruhan dari waktu ke waktu.
6. Meningkatkan Produktivitas Pabrik dan Peralatan
Adanya TPM membuat pabrik menjadi lebih produktif. Pabrik atau perusahaan bisa menghasilkan banyak produk karena peralatannya dalam kondisi bagus.
Tidak hanya itu saja, produktivitas karyawan pun juga akan meningkat. Mereka akan selalu bekerja sehingga dapat meminimalisir terjadinya PHK.
7. Menguntungkan Bisnis Perusahaan
Jika perusahaan sudah mampu meningkatkan produktivitas dan mendatangkan banyak konsumen, maka secara otomatis perusahaan tersebut pasti dapat keuntungan. Sebab, omzetnya juga meningkat.
Hal ini juga tidak terlepas dari penerapan TPM yang membuat kualitas produk menjadi meningkat. Konsumen pun puas sehingga terus bersedia menggunakan layanan dari perusahaan tersebut.
Baca juga: Pengertian, Manfaat, dan Alur Kerja Scheduled Maintenance
Penerapan TPM
Berikut ini langkah-langkah penerapan TPM bagi perusahaan yang dapat dilakukan:
1. Mengidentifikasi Pilot Area
Dengan menetapkan atau mengidentifikasi area pilot, maka karyawan bisa beradaptasi dan menerima sistem yang baru. Karyawan pun dapat melihat secara langsung manfaat dari proses yang terjadi.
Dalam memilih peralatan, sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal terlebih dahulu seperti hambatan, resiko, masalah, dan lain sebagainya. Pastikan Anda benar-benar memilih yang terbaik.
Apabila Anda memilih peralatan yang kondisinya bagus, tentu saja dapat mempermudah proses TPM sehingga Anda tidak perlu bekerja terlalu keras.
2. Mengembalikan Peralatan ke Kondisi Terbaik
Dalam proses produksi barang atau produk lainnya, tentu saja perusahaan membutuhkan alat yang bagus. Salah satu pengimplementasian konsep TPM adalah mengembalikan alat ke kondisi terbaiknya.
Dalam konsep ini, perusahaan dapat menerapkan sistem 5S. Karyawan harus mempelajari sistem tersebut yang terdiri atas mengorganisir, kebersihan, kerapian, standardisasi, dan keberlanjutan.
3. Mengukur OEE
OEE atau Overall Equipment Effectiveness adalah metode pengukuran efektivitas pemakaian suatu peralatan. Dalam dunia industri, peralatan harus benar-benar berguna dan efektif pemakaiannya.
Jangan sampai ada alat yang tidak berguna sehingga harus memaksa perusahaan membeli alat baru. Maka dari itu, penggunaan peralatan harus melalui proses pengukuran OEE terlebih dahulu.
Pengukuran atau pelacakan OEE bisa secara manual atau otomatis menggunakan aplikasi tertentu.
Dengan mengukur OEE, Anda dapat mengetahui apakah program TPM berjalan sebagaimana mestinya dan dapat melihat progres dari waktu ke waktu.
4. Mengatasi atau Meminimalisir Kerugian Besar
Salah satu pengimplementasian TPM yaitu mengurangi atau mengatasi kerugian besar yang bisa saja terjadi. Jika perusahaan ingin melakukan ini, harus mengumpulkan karyawan bahkan sampai lintas departemen.
Perusahaan bisa mengumpulkan operator, maintenance, hingga supervisor. Setelah melakukan pengecekan OEE, perusahaan dapat mengetahui apa hal yang menjadi penyebab utama kerugian.
Jika sudah tahu penyebabnya, tentu saja perusahaan bisa memperoleh solusi sehingga kerugian tersebut tidak akan terjadi.
Baca juga: Breakdown Maintenance: Pengertian, Jenis, hingga Tujuan
5. Menerapkan Pemeliharaan Terencana
Dalam hal ini, Anda harus mengintegrasi teknik pemeliharaan ke dalam program dari perusahaan. Anda dapat memilih komponen mana yang harus menerima perawatan secara lebih maksimal.
Perusahaan harus terus menerapkan pemeliharaan yang terencana guna menjaga kualitas produk. Audit rutin setiap bulan juga sangat penting bagi perusahaan untuk mengecek perkembangan kualitas dari produk tersebut.
Demikian penjelasan mengenai Total Productive Maintenance beserta manfaat dan cara mengimplementasikannya.
Jika Anda mencari layanan perawatan atau perbaikan truk atau kendaraan operasional untuk perusahaan, Halo Auto Indonesia solusinya.
Halo Auto Indonesia merupakan perusahaan yang menyediakan berbagai layanan untuk mengoptimalkan alat-alat kendaraan. Jika kondisi kendaraan sudah baik, maka proses bisnis pun menjadi lancar.
Kami berpusat di Balikpapan tetapi tentu saja melayani hingga ke seluruh Indonesia. Info selengkapnya Anda bisa mengecek langsung melalui website resmi Halo Auto Indonesia.
FAQ
TPM cocok untuk perusahaan bidang apa saja?
Perusahaan bidang apapun bisa menerapkan TPM, bahkan sebaiknya memang harus menerapkannya supaya kedepannya tidak mengalami kerugian.
Apakah TPM memiliki resiko?
Resiko itu pastinya ada, hanya saja tidak akan terjadi jika penerapannya sudah benar.
Apa akibatnya jika terjadi kegagalan dalam TPM?
Tentu saja peralatan bisa saja mengalami kerusakan dan bukan tidak mungkin perusahaan akan mengalami kerugian.