Undercarriage Excavator: Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya

Pernah melihat excavator bekerja di proyek besar? Mungkin Anda fokusnya langsung ke lengan besi yang kuat mengangkat tanah. Padahal, ada satu bagian di bawah tapi... .

Pernah melihat excavator bekerja di proyek besar? Mungkin Anda fokusnya langsung ke lengan besi yang kuat mengangkat tanah. Padahal, ada satu bagian di bawah tapi justru menanggung beban paling berat, undercarriage excavator

Tanpa bagian ini, mesin sebesar apa pun tidak akan bisa bergerak, apalagi menjaga keseimbangan di medan sulit.

Bagian ini bekerja setiap detik saat excavator melaju, berhenti, atau berputar. Semua tenaga dari mesin turun ke bawah, diteruskan lewat rangka, roda gigi, dan rantai besi yang saling terhubung. 

Itulah sebabnya undercarriage menjadi struktur paling vital dalam sistem excavator. Ia menanggung berat, menjaga traksi, dan memastikan setiap langkah mesin tetap stabil meski di tanah lunak, berbatu, atau menanjak.

Baca Juga: Macam Macam Alat Berat Tambang dan Fungsinya

Apa Itu Undercarriage Excavator?

Undercarriage adalah struktur yang terletak di bagian bawah excavator dan berfungsi sebagai sistem penopang serta penggerak utama alat berat. 

Komponen ini mencakup rangka bawah (track frame), rantai (track chain atau track shoe), roda gigi penggerak (sprocket), roda penahan (idler), dan rol roda (roller). 

Seluruh komponen tersebut bekerja bersama untuk memungkinkan excavator bergerak, berputar, dan tetap stabil di berbagai jenis medan kerja.

Undercarriage excavator ini berfungsi layaknya “kaki” dari excavator. Ia menanggung seluruh berat mesin, termasuk beban saat proses penggalian. Tanpa sistem ini, excavator hanya akan menjadi mesin statis yang tidak bisa berpindah tempat.

Fungsi Utama Undercarriage

Jika Anda menganggap undercarriage hanya alas atau bagian bawah mesin, tentu kurang tepat. Pasalnya, bagian ini punya fungsi utamanya sendiri: 

1. Menopang Berat Total Mesin dan Beban Kerja

Bagian undercarriage excavator itu punya fungsi utama penopang berat total mesin dan juga beban kerja. 

Setiap kali excavator menggali atau mengangkat material, beban besar akan tertumpu di bagian bawah. 

Undercarriage bertugas mendistribusikan beban tersebut agar tekanan tidak terkonsentrasi di satu titik. 

Dari beberapa penjelasan, sistem ini dirancang agar tetap stabil meskipun beban yang excavator angkat mencapai ratusan kilogram.

2. Memungkinkan Gerakan Maju, Mundur, dan Belok

Komponen seperti sprocket, idler, dan track chain bekerja secara mekanis agar excavator bisa bergerak di berbagai arah. 

Rotasi sprocket menghasilkan gerakan linear pada track, yang mendorong alat berat maju atau mundur dengan presisi tinggi.

3. Mendistribusikan Beban ke Permukaan Tanah

Selanjutnya, undercarriage memastikan excavator tidak mudah terbenam di tanah lunak. Adanya sistem ini pada excavator, akan membantu menyebarkan beban mesin secara merata, sehingga tekanan ke tanah lebih rendah dan traksi tetap terjaga.

4. Menentukan Mobilitas dan Stabilitas Mesin

Dalam beberapa panduan undercarriage alat berat excavator, desain undercarriage sangat berpengaruh pada kemampuan alat berat di berbagai kondisi medan. 

Misalnya, medan berlumpur atau berbatu membutuhkan konfigurasi berbeda daripada permukaan tanah keras.

Baca Juga: Memahami Apa Itu PA, MA, UA, EU – Halo Auto Indonesia

Cara Kerja Undercarriage Excavator

Untuk memahami perannya lebih dalam, Anda perlu tahu bagaimana sistem ini bekerja secara mekanis.

Saat operator menggerakkan tuas kontrol, motor hidrolik mengirim tenaga ke sprocket. Sprocket kemudian memutar rantai (track chain) sehingga menciptakan gerakan maju atau mundur. 

Roller dan idler memastikan rantai tetap tegang dan berjalan pada jalurnya, sedangkan track shoe menjaga agar excavator tetap memiliki cengkraman kuat di tanah.

Ketika alat berat berbelok, sistem mengatur kecepatan rotasi track di sisi kiri dan kanan secara berbeda. 

Misalnya, untuk belok kanan, track sisi kanan lambat sementara sisi kiri tetap bergerak normal. Selisih kecepatan inilah yang membuat bodi excavator berputar.

Sementara itu, frame bawah menopang beban mesin dan mendistribusikannya ke seluruh track agar tekanan ke tanah tetap seimbang. 

Proses ini terjadi secara terus-menerus selama mesin beroperasi, sehingga semua komponen bekerja dalam tekanan tinggi dan membutuhkan pelumasan serta pemeriksaan rutin.

Komponen Undercarriage Excavator

Agar lebih memahami cara kerja keseluruhan sistem, mari kita bahas setiap komponennya satu per satu. Semua bagian di bawah ini punya peran penting dalam menjaga performa excavator tetap optimal, terutama di medan berat dan kondisi kerja ekstrem:

1. Track Shoe atau Track Chain

Bagian ini menjadi kontak langsung antara mesin dan tanah. Track shoe berfungsi memberikan traksi agar excavator bisa bergerak stabil di permukaan licin, berbatu, atau tidak rata. 

Saat mesin berjalan, track chain akan bergerak mengelilingi sprocket dan idler, menciptakan gerakan maju atau mundur. 

Materialnya biasanya terbuat dari baja tahan aus atau karet khusus untuk proyek di area sensitif. Semakin baik kondisi track shoe, semakin efisien pergerakan alat berat di lapangan.

2. Sprocket (Roda Gigi Penggerak)

Sprocket berfungsi menggerakkan rantai yang menempel di track shoe. Komponen ini biasanya terletak di bagian belakang undercarriage dan bekerja langsung dengan motor penggerak. 

Saat motor berputar, sprocket menarik rantai sehingga mesin bisa melaju ke depan atau mundur. Posisi dan kondisi sprocket sangat berpengaruh pada kelancaran gerak dan efisiensi tenaga mesin. 

Jika gigi sprocket aus, rantai bisa mudah selip dan menurunkan performa keseluruhan sistem.

3. Rollers (Upper dan Lower Roller)

undercarriage excavator

Roller menopang seluruh beban excavator dan memastikan track tetap bergerak di jalurnya. 

Lower roller menahan berat mesin, sedangkan upper roller menjaga agar rantai tidak lepas dari lintasan. 

Ketika salah satu roller rusak atau aus, beban tidak akan terdistribusi dengan baik dan bisa menyebabkan keausan cepat pada track. 

Karena itu, perawatan berkala pada roller menjadi kunci utama menjaga keandalan undercarriage dalam jangka panjang.

4. Idler (Roda Penahan dan Penegang Track)

Idler menjaga ketegangan rantai tetap ideal. Jika terlalu kendor, rantai bisa terlepas; jika terlalu kencang, komponen lain akan cepat aus. 

Selain itu, idler membantu meredam getaran saat excavator bergerak di medan kasar, sehingga operator tetap bisa mengendalikan mesin dengan stabil. 

Idler yang terawat baik juga membantu mengurangi suara dan gesekan berlebih yang bisa menurunkan efisiensi bahan bakar.

5. Track Frame (Rangka Bawah)

Ini adalah tulang punggung dari seluruh sistem undercarriage. Bagian ini menahan berat mesin dan beban kerja saat proses penggalian berlangsung. 

Struktur frame harus kokoh karena menopang gaya tekan, guncangan, dan beban dinamis selama operasi. 

Jika terjadi retakan atau deformasi pada frame, kestabilan seluruh mesin bisa terganggu. 

Oleh karena itu, inspeksi visual pada frame sangat penting untuk mendeteksi potensi kerusakan sejak dini.

Baca Juga: Mengenal 10 Jenis Alat Berat Aspal dan Fungsinya

Jenis-Jenis Undercarriage Excavator

Setiap proyek membutuhkan tipe undercarriage yang berbeda tergantung kondisi medan dan kebutuhan kerja. Berikut beberapa jenis yang umum ada di proyek: 

1. Standard Undercarriage

Jenis ini paling sering digunakan karena mobilitas dan stabilitas. Cocok untuk proyek dengan kondisi tanah datar dan keras. Biaya perawatan juga relatif lebih efisien daripada tipe lain karena komponennya mudah Anda dapatkan. 

2. Long Undercarriage

Tipe ini memiliki track frame yang lebih panjang untuk meningkatkan kestabilan, terutama di medan miring atau lunak. 

Dengan permukaan tumpuan yang lebih besar, beban mesin bisa tersebar lebih merata. Kekurangannya, excavator dengan long undercarriage kurang lincah di area sempit.

3. Short Undercarriage

Berbanding terbalik dengan tipe long, short undercarriage menawarkan mobilitas tinggi. Mesin bisa berputar lebih cepat dan mudah bermanuver di lokasi kerja yang terbatas. 

Namun, stabilitasnya sedikit berkurang, terutama saat membawa beban berat di permukaan tidak rata.

4. Wide Undercarriage

Wide undercarriage menggunakan track yang lebih lebar untuk mendistribusikan beban secara merata di tanah lunak atau berlumpur. 

Dengan tekanan permukaan yang lebih kecil, excavator tidak mudah tenggelam atau terjebak di medan berat. Jenis ini ideal untuk pekerjaan di rawa, tambang terbuka, atau area berpasir.

5. Adjustable atau Variable Gauge Undercarriage

Jenis ini memberikan fleksibilitas tinggi karena operator bisa menyesuaikan lebar track sesuai kebutuhan proyek. Saat bekerja di area terbuka, track bisa diperlebar untuk menambah stabilitas. 

Sebaliknya, saat masuk area sempit, lebar track bisa dipersempit agar lebih mudah bermanuver. 

Sistem ini sering terpakai pada excavator modern yang memerlukan adaptasi cepat terhadap berbagai kondisi medan. 

Sistem Undercarriage Excavator Begitu Kompleks, Anda Butuh Ahlinya untuk Perawatan

Setelah tahu betapa kompleks dan vitalnya sistem undercarriage, jelas kalau bagian ini nggak bisa ditangani sembarangan. Setiap komponen bekerja di bawah tekanan besar dan terus-menerus bersentuhan dengan medan keras. 

Karena itu, pemeriksaan rutin dan perawatan presisi jadi hal mutlak agar umur pakai mesin tetap panjang dan biaya operasional tidak membengkak.

Bagi Anda yang mengelola armada alat berat, terutama di sektor pertambangan atau konstruksi, memastikan undercarriage dalam kondisi prima berarti menjaga performa seluruh unit. Di sinilah peran tenaga ahli seperti PT Halo Auto Indonesia jadi penting.

Leave a Reply