Ada beberapa contoh roster kerja yang berguna untuk mengatur jadwal kerja dan hari libur, terutama di industri konstruksi dan pertambangan. Hal ini harus mendapat perhatian agar aktivitas pekerjaan berjalan lancar.
Dengan menerapkan roaster kerja, tentunya ini membantu perusahaan melakukan efisiensi jadwal kerja karyawannya. Sistem kerja lebih terorganisir dan tidak ada pihak yang dirugikan dengan jadwal kerja tersebut.
Lebih jelasnya, berikut ini pengertian roster kerja, contoh, dan tips penerapannya di industri pertambangan yang dapat Anda pahami. Yuk, simak!
Daftar Isi :
ToggleApa itu Roster Kerja?
Roster kerja adalah metode untuk mengatur jadwal kerja karyawan dengan pola rotasi atau bergantian. Biasanya, metode roster kerja digunakan pada industri yang beroperasi 24 jam agar jam kerja efektif dan efisien.
Dengan adanya roster kerja, karyawan memiliki jadwal kerja terorganisir sesuai aturan untuk jangka waktu tertentu. Artinya, jadwal kerja bisa berubah dalam periode tertentu sesuai dengan pembagian dan kesepakatan.
Tujuan roster kerja untuk memastikan karyawan tersedia sepanjang waktu dengan waktu istirahat yang cukup. Penerapan roster kerja cukup variatif, mulai dari harian, mingguan atau bulanan tergantung kebutuhan perusahaan.
Sistem roster kerja sedianya berguna untuk mengatur jadwal kerja para karyawan di perusahaan dan industri, seperti hari libur, jadwal shift kerja, dan mekanisme cuti. Dengan begitu, jadwal kerja menjadi lebih terorganisir.
Baca juga: Mengenal 15 Istilah Penting dalam Dunia Tambang
Contoh Roster Kerja di Industri Tambang
Pada dasarnya, sistem roster kerja sangat cocok diterapkan untuk pertambangan yang beroperasi 24 jam karena potensi bahaya lebih banyak. Berikut ini beberapa contoh roster kerja yang bisa Anda terapkan, di antaranya:
1. Sistem Roster 5:2
Sistem roster 5:2 adalah sistem kerja dengan aturan bekerja bagi karyawan selama 5 hari dan mendapatkan jadwal libur selama 2 hari. Roster kerja ini umumnya untuk pekerjaan standar perusahaan sabtu dan minggu libur.
2. Sistem Roster 6:1
Contoh roster kerja yang umum industri atau perusahaan terapkan adalah roster 6:1. Karyawan bekerja selama 6 hari berturut-turut dan mendapatkan waktu libur 1 hari yang visa karyawan gunakan untuk istirahat.
3. Sistem Roster 2:1
Sistem roster 2:1 adalah sistem kerja karyawan dengan jadwal masuk kerja selama 2 minggu berturut-turut, kemudian mendapatkan libur selama 1 minggu. Biasanya, jadwal kerja ini untuk pekerjaan jangka panjang.
4. Sistem Roster 14:7
Roster 14:7 adalah contoh roster kerja tambang dengan menerapkan waktu kerja masuk selama 14 hari dengan 7 hari waktu libur untuk istirahat. Penerapan sistem kerja ini untuk industri pertambangan dan minyak.
5. Sistem Roster FIFO
Sistem roster FIFO (Fly-in Fly-out) adalah sistem kerja untuk mengatur karyawan bekerja dalam jangka waktu tertentu. Contohnya, karyawan akan bekerja selama 1 minggu dan akan mendapatkan libur 2 minggu.
6. Sistem Roster 2 Shift
Roster 2 shift adalah durasi pekerjaan harian yang terbagi menjadi 2 shift. Contoh roster kerja 2 shift seperti pekerjaan di pertambangan dengan metode kerja 8:2 yakni 8 minggu masuk kerja dan 2 minggu libur.
Baca juga: Mengoptimalkan Kinerja Aset: Peran Vital Enterprise Asset Management (EAM) dalam Dunia Tambang
Tips Menerapkan Sistem Roster Kerja
Sistem kerja roster bisa memberikan banyak manfaat jika penerapannya tepat dan sesuai peraturan berlaku. Jika Anda ingin menerapkan sistem roster kerja, maka bisa simak beberapa tips bermanfaat berikut:
1. Buatlah Sistem yang Fleksibel
Penerapan sistem roster kerja yang terbaik adalah roster kerja yang fleksibel bagi karyawan. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat meningkatkan produktivitas tanpa merasa tertekan dengan jadwal kerja yang ada.
Seperti kita ketahui, jadwal kerja yang tidak sesuai dengan waktu istirahat tentunya bisa membuat karyawan kelelahan sehingga produktivitas menjadi terhambat.
2. Melibatkan Para Karyawan
Ketika Anda membuat jadwal kerja dengan metode roster, maka sebaiknya Anda melibatkan para karyawan agar mereka lebih merasa dihargai perusahaan.
Contohnya saat Anda menyusun pembagian shift atau hari libur, maka diskusikan dengan karyawan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi potensi karyawan absen dan juga untuk meningkatkan kinerja para karyawan.
3. Membuat Penyesuaian Berkala
Penyesuaian jadwal kerja roster secara berkala bertujuan untuk membuat sistem roster kerja semakin relevan dengan kondisi perusahaan sebenarnya.
Jika Anda ingin penyesuaian jadwal kerja, maka bisa melakukan analisis efektivitas jadwal, analisis pencapaian, dan kepuasan karyawan. Dengan analisis ini, Anda bisa dengan mudah membuat penyesuaian jadwal.
4. Evaluasi Kebutuhan Operasional
Evaluasi kebutuhan operasional bertujuan untuk mengetahui informasi volume kerja, jumlah karyawan, dan lainnya. Jika Anda mengetahui informasi tersebut, maka bisa menerapkan sistem roster kerja dengan optimal.
Oleh karena itu, buatlah evaluasi kebutuhan perusahaan secara detail agar semua aspek berkaitan dengan karyawan dapat terpenuhi dengan baik.
Baca juga: Memahami Apa itu PA, MA, UA, EU: Indikator Produktivitas Alat Berat
5. Membuat Manajemen Jadwal
Ketika Anda menerapkan roster kerja, maka perlu membuat manajemen jadwal yang baik. Hal ini bertujuan agar pekerja atau karyawan bekerja secara optimal.
Jika Anda kesulitan membuat manajemen jadwal, maka bisa menggunakan software manajemen yang tersedia di divisi pengelolaan SDM. Dengan begitu, pembagian jadwal libur, shift, dan tugas lainnya lebih terstruktur.
Itulah informasi tentang contoh roster kerja dan tips penerapannya di perusahaan. Dengan roster kerja, tentunya jadwal kerja menjadi efektif dan efisien. Karyawan dan perusahaan pun bisa saling menguntungkan.
Selain jadwal kerja, perawatan kendaraan tambang juga tak kalah penting. Hal ini untuk memastikan kendaraan tambang bisa bekerja secara optimal.
Nah, bagi Anda yang membutuhkan jasa perbaikan dan perawatan alat berat khusus pertambangan, hubungi Halo Auto Indo! Kami juga menyediakan layanan sparepart serta remanufacture original dan bergaransi.