Sumber daya alam (SDA) terbagi menjadi sumber daya alam hayati dan non hayati. Untuk mengetahui manfaat keduanya, Anda perlu tahu contoh sumber daya alam non hayati dan hayati.
Sumber daya terbarukan mampu beregenerasi sehingga dapat dimanfaatkan selamanya. Sebagian besar sumber daya terbarukan bersifat biologis, meskipun ada yang non-biologis.
Daftar Isi :
ToggleSumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Sumber daya terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati. SDA terbarukan hayati atau biologis merupakan SDA yang berupa makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan.
Sementara itu, SDA non-hayati atau non-biologis adalah SDA berupa benda tak hidup. Contoh SDA non hayati seperti sinar matahari, air, angin, arus air dan gelombang, dan sebagainya.
Meskipun sumber daya terbarukan dapat beregenerasi setelah panen, SDA ini juga dapat rusak parah akibat penggunaan berlebihan atau pengelolaan yang tidak tepat.
Praktik-praktik ini dapat merusak kemampuan untuk beregenerasi dan pada akhirnya menyebabkan kehabisan stok. Jika hal ini terjadi, sumber daya terbarukan sedang “ditambang” atau digunakan seolah-olah itu adalah sumber daya yang tidak terbarukan.
Oleh karena itu, para ekolog umumnya menggunakan istilah sumber daya terbarukan potensial.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Batubara? Ini Penjelasannya
Contoh Sumber Daya Alam Non Hayati
Sumber daya alam non hayati mencakup sumber daya fosil, tanah, air, mineral, matahari, dan angin.
1. Air
Air adalah kebutuhan pokok yang mendukung kehidupan semua makhluk hidup. Sumber daya air bermanfaat dalam berbagai kegiatan manusia seperti rumah tangga, industri, dan pertanian.
Sumber daya alam seperti air tidak hanya digunakan oleh manusia, tetapi juga oleh semua makhluk hidup.
Sebanyak 97% air di Bumi adalah air laut dan hanya 3% sisanya adalah air tawar. Karena inilah air tawar sangat penting untuk kelangsungan hidup dan kesehatan.
Air tawar yang dapat kita manfaatkan berupa air permukaan dan air tanah. Air permukaan merupakan air yang jatuh ke tanah dan mengalir di permukaan seperti air hujan, salju, dan sebagainya.
Sementara itu, air tanah adalah air tawar yang terletak di ruang pori bawah permukaan tanah dan batuan. Oleh karena jumlahnya terbatas, kita harus memanfaatkan air sebaik mungkin.
Pengelolaan SDA non hayati ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Air dapat dihasilkan melalui proses pengeboran dan diolah menjadi berbagai produk seperti LPG dan LNG.
2. Tanah
Tanah merupakan komponen penting yang bermanfaat untuk berbagai keperluan seperti pertanian, bangunan, dan penyerapan air.
Sumber daya tanah dihasilkan dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme. Sumber daya nonhayati ini mengandung bahan organik, air, udara, mineral, dan organisme. Tanah dibagi menjadi tiga jenis utama: lempung, lumpur, dan pasir.
Kondisi tanah mempengaruhi keadaan lingkungan. Namun, sumber daya tanah bersifat terbatas dan rentan terhadap kerusakan. Tanah rusak dengan cepat tetapi perbaikannya lambat.
Penyalahgunaan tanah dapat mengurangi nilainya sebagai sumber daya. Alhasil kondisi ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih luas.
Oleh karena itu, kita perlu menerapkan konservasi sumber daya tanah dan pengembangan kebijakan untuk pengelolaannya.
3. Matahari
Matahari adalah sumber energi utama yang menghidupi Bumi. Energi matahari bermanfaat untuk fotosintesis bagi tumbuhan dan pembangkit listrik tenaga surya untuk manusia.
Penggunaan energi matahari memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil daripada dengan sumber energi lainnya.
Pembangkit listrik tenaga surya merupakan alternatif untuk listrik dari bahan bakar fosil. Tenaga listrik ini juga tanpa polusi udara dan air, tanpa pemanasan global, risiko lonjakan harga listrik, dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat.
Energi surya juga dapat memanaskan air, mendinginkan dan memanaskan rumah, serta memberikan penerangan alami secara gratis.
Sumber energi matahari sangat besar. Hanya dalam 18 hari sinar matahari di Bumi mengandung jumlah energi yang sama dengan semua cadangan batu bara, minyak, dan gas alam di planet ini.
4. Fosil
Sumber daya fosil adalah contoh sumber daya alam non hayati yang terbentuk dari fosil organisme yang telah mati jutaan tahun yang lalu. Misalnya seperti hewan, tumbuhan, jasad renik lautan, dan organisme lainnya.
Sumber daya fosil mengandung hidrokarbon. Contoh fosil antara lain batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
Proses pembentukan fosil yakni dengan pengubahan sisa-sisa organisme menjadi material organik yang terperangkap di dalam lapisan-lapisan bumi selama proses geologis yang panjang.
Di bawah tekanan dan panas yang tinggi dari lapisan tanah di atasnya, bahan organik ini mengalami proses pemadatan dan perubahan kimia. Hasilnya menjadi materi yang kita kenal sebagai batu bara, gas alam, dan minyak bumi.
Saat ini, industri bahan bakar fosil mengebor atau menambang sumber energi ini. Lalu membakarnya untuk menghasilkan listrik atau mengolahnya menjadi bahan bakar untuk pemanasan atau transportasi.
5. Mineral
Mineral termasuk SDA non hayati. Sumber daya mineral berasal dari proses penambangan. Setiap mineral memiliki nilai ekonomis tinggi.
Hasil statistik menunjukkan bahwa lebih dari 95% energi yang digunakan manusia, 80% bahan baku industri, dan 70% bahan baku produksi pertanian berasal dari mineral.
Mineral adalah zat murni anorganik yang terjadi secara alami di kerak bumi. Lebih dari 2000 mineral telah diidentifikasi dan sebagian besar dari mereka adalah anorganik, yang terbentuk oleh berbagai kombinasi unsur.
Namun, sebagian kecil kerak bumi mengandung bahan organik. Contoh sumber daya alam non hayati ini terdiri dari unsur tunggal seperti emas, perak, intan, dan belerang.
Mineral terbagi menjadi dua jenis yaitu logam dan non-logam. Contoh mineral logam antara lain besi, emas, dan tembaga sedangkan mineral non-logam seperti mineral industri, batuan bangunan, bahan keramik, dan batu mulia.
Mineral digunakan dalam hampir semua industri. Emas, perak, dan platinum berguna dalam industri perhiasan. Tembaga berguna dalam industri koin dan untuk membuat pipa dan kabel. Silikon yang berasal dari kuarsa berguna dalam industri komputer.
6. Angin
Angin merupakan sumber energi yang berguna untuk menghasilkan listrik melalui turbin angin. Energi angin yang bertiup di atas tanah memutar bilah yang terpasang di bagian atas menara turbin angin.
Udara bergerak memutar bilah turbin angin. Gerakan tersebut memutar generator tepat di belakang bilah (atau rotor) yang juga menyimpan semua bagian lainnya dari sebuah turbin. Lalu, generator menghasilkan listrik.
Angin juga memiliki berbagai manfaat lain seperti membantu penyerbukan tanaman dan menggerakkan mesin. Penggunaan energi angin merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca Juga: 5 Tahapan Proses Penambangan Batubara Secara Rinci
Contoh sumber daya alam non hayati tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, pengelolaannya harus bijaksana untuk memastikan keberlanjutan.
Salah satu perusahaan yang memperhatikan dampak lingkungan yaitu PT Halo Auto Indonesia. Kami berupaya membantu pelaku usaha yang membutuhkan perawatan dan perbaikan alat berat atau kendaraan operasionalnya.
Tidak hanya itu, Halo Auto Indonesia juga menyediakan layanan reman engine dan body repair. Melalui jasa ini, Anda bisa menghemat biaya dan tidak perlu menambah unit baru. Yuk, konsultasikan masalah Anda bersama kami.