Pelaku industri tambang perlu menyadari pentingnya penerapan solusi untuk mengatasi masalah pertambangan.
Terlebih lagi, mengingat sektor pertambangan menghadapi tantangan dari berbagai aspek. Mulai dari izin operasi, masalah keamanan, hingga tantangan dampak lingkungan serta berkurangnya sumber daya.
Maka dari itu, untuk memastikan operasi pertambangan berlangsung dengan produktif serta berkelanjutan, perusahaan tambang memerlukan solusi kreatif.
Daftar Isi :
ToggleSolusi untuk Mengatasi Masalah Pertambangan
Sektor pertambangan tidak terlepas dari berbagai tantangan yang dapat mengarah pada timbulnya masalah. Berikut daftar sejumlah solusi permasalahan pertambangan yang sepatutnya diterapkan:
1. Penegakan Peraturan tentang Izin Operasi
Sampai saat ini tambang ilegal masih menjamur di berbagai lokasi. Hal ini bahkan telah menjadi isu yang memprihatinkan karena sudah sering mengakibatkan kerugian, baik secara finansial maupun bagi lingkungan.
Di Indonesia, tambang ilegal atau PETI (Pertambangan Tanpa Izin) jenisnya bermacam-macam, termasuk tambang batubara dan beragam mineral.
Mengutip dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PETI merupakan kegiatan yang tidak berizin. Kegiatan tersebut berpotensi memicu kerusakan lingkungan serta konflik dalam masyarakat.
Lebih lanjut lagi, tambang ilegal mengabaikan berbagai kewajiban terhadap negara maupun masyarakat.
Kegiatan tambang ilegal sering kali tidak mengikuti prosedur yang baik sehingga dampaknya bisa berbahaya. Sebagai contoh, penggunaan merkuri dan sianida yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Adapun solusi pertambangan ilegal yaitu penegakan aturan terkait izin operasi. Bentuk nyata penegakan aturan meliputi penertiban oleh aparat hukum dan pemberian sanksi bagi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ilegal yang merugikan negara.
Pemerintah juga telah menggalakkan pengecekan dadakan ke berbagai lokasi yang berkaitan dengan kegiatan tambang ilegal.
Pelaku industri pertambangan juga perlu memprioritaskan melakukan operasi secara bertanggungjawab dan etis. Dengan demikian, sektor pertambangan dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan sosial dan ekonomi.
Baca Juga: 10 Daerah Penghasil Emas Terbesar di Indonesia, Apa Saja?
2. Penerapan Transformasi Digital
Biaya operasional yang tinggi dan harga komoditas yang berfluktuasi menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan pertambangan.
Berbagai faktor yang tidak pasti terkait keuangan dapat menjadi hambatan dalam perencanaan jangka panjang. Masalah ini juga bisa menyebabkan tertundanya investasi dalam praktik berkelanjutan.
Transformasi digital dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah pertambangan yang satu ini.
Perusahaan bisa mendapatkan berbagai keuntungan dengan menerapkan transformasi digital, termasuk menekan pengeluaran dan meningkatkan efisiensi operasional.
Contohnya dengan menambah keberagaman aliran pendapatan dan membangun kerjasama strategis untuk membantu navigasi ketidakpastian kondisi ekonomi.
Sementara itu, dari aspek operasional, pemanfaatan analitik data dan teknologi otomatisasi bisa meningkatkan produktivitas.
3. Integrasi Teknologi Terbaru
Bukan rahasia lagi bahwa kegiatan pertambangan sering kali membawa risiko tinggi. Sebut saja potensi longsor, ledakan, dan paparan zat kimia berbahaya.
Oleh karena itu, perusahaan tambang perlu memastikan operasional yang baik sekaligus menjamin keamanan para pekerja.
Perusahaan dapat mengintegrasikan teknologi terbaru sebagai solusi mengatasi masalah pertambangan dalam hal keamanan. Contoh penerapannya yaitu penggunaan teknologi terintegrasi AI (Artificial Intelligence).
Analitik berbasis AI mampu mendeteksi risiko potensial terkait kegiatan operasional pertambangan.
Belakangan sudah dikembangkan pula produk yang dapat menciptakan airtight seals pada berbagai jenis lubang. Penggunaan produk ini bermanfaat menjamin tersedianya udara segar serta menghindari dari paparan material mudah terbakar.
Selain berpotensi merugikan kesehatan, paparan jenis material tersebut juga bisa mengakibatkan kerusakan pada peralatan.
4. Implementasi Teknik Pertambangan Berkelanjutan
Aktivitas pertambangan kerap menyebabkan berbagai dampak signifikan bagi lingkungan. Sebagai contoh, yaitu limbah kimia tambang batubara yang mencemari perairan.
Kegiatan tambang juga umum melibatkan pembukaan lahan hutan dan penggunaan bahan peledak. Dua hal tersebut berdampak pada hilangnya habitat alami tumbuhan dan hewan, bahkan bisa mengancam keanekaragaman hayati.
Pemerintah telah melakukan pemantauan ketat untuk memastikan bahwa perusahaan pertambangan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Pelaku sektor pertambangan juga perlu menerapkan solusi pertambangan berkelanjutan. Seperti penerapan proses ekstraksi yang ramah lingkungan.
Penting juga bagi pelaku industri pertambangan untuk menghilangkan praktek yang berdampak buruk, contohnya seperti penggunaan sianida dan membakar campuran mineral dalam ruang terbuka pada kegiatan penambangan emas.
5. Menghindari Zona Lindung dan Area Konservasi
Seperti sudah disinggung sebelumnya, pertambangan biasanya memerlukan pembukaan lahan. Namun, perusahaan perlu memperhatikan lokasi mana yang boleh dan tidak boleh untuk melaksanakan aktivitas pertambangan.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah pertambangan yang mengancam eksistensi berbagai keanekaragaman hayati yaitu menghindari zona lindung dan area konservasi.
Dua lokasi tersebut dirancang khusus sebagai tempat untuk melindungi berbagai flora dan fauna. Sehingga menghindari eksplorasi pada lokasi tersebut menjadi cara bagi perusahaan untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan demikian, aktivitas pertambangan tidak mengakibatkan dampak merusak bagi ekosistem yang sudah ada.
6. Pelaksanaan Reklamasi Lokasi Bekas Tambang
Setelah sumber daya yang tersimpan pada suatu lokasi habis, biasanya perusahaan tambang akan meninggalkan lokasi tersebut. Namun, kondisi lokasi bekas area tambang umumnya sudah berbeda jauh dari keadaan semula.
Meninggalkan lokasi begitu saja dapat menimbulkan berbagai dampak berbahaya. Sebagai contoh, risiko kecelakaan akibat lubang galian tambang dan potensi pencemaran lingkungan karena berbagai kandungan zat kimia yang masih tertinggal.
Contoh lainnya yaitu tanah bekas tambang timah yang miskin kandungan hara sehingga tidak subur. Alhasil, lokasi tersebut sulit untuk ditumbuhi tanaman. Lebih lanjut lagi, lahan terbuka bekas tambang timah lebih rentan mengalami erosi dan longsor.
Maka, reklamasi yang baik merupakan solusi untuk mengatasi masalah pertambangan timah yang wajib perusahaan terapkan.
Reklamasi perlu dilakukan dengan pendekatan rehabilitasi untuk memulihkan kembali kondisi lahan bekas tambas guna meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Baca Juga: China Sukses Sulap Lahan Bekas Tambang Batu Bara Jadi Sawah!
7. Pengolahan Limbah yang Baik
Termasuk juga masalah umum yang dihadapi pertambangan yaitu pencemaran akibat limbah buangan tambang.
Aktivitas pertambangan dapat menghasilkan berbagai zat buangan atau limbah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Sebagai contoh, emisi fly ash yang termasuk zat beracun dari tambang batu bara.
Fly ash tidak boleh dilepaskan langsung ke udara untuk menghindari paparan racun yang nantinya dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
Pemerintah Amerika mewajibkan pengendalian fly ash dengan perangkat khusus untuk menangkap limbah tersebut. Setelah melalui perangkat, limbah fly ash dan bottom ash dari batubara dapat masuk ke proses pemanfaatan.
Pemerintah Indonesia juga mendukung pemanfaatan fly ash. Berdasarkan PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, fly ash dan bottom ash bukan lagi termasuk kategori limbah B3.
Kini dua jenis limbah tersebut dapat perusahaan manfaatkan sebagai material konstruksi, misalnya untuk campuran semen.
8. Melindungi Hak Komunitas Adat
Melansir dari Amazon Aid, secara global lahan yang dikelola oleh masyarakat adat biasanya bertepatan dengan ekosistem penting dan menyimpan biodiversitas yang sama atau bahkan lebih kaya daripada zona lindung.
Maka dari itu, sangat penting untuk memberikan perlindungan hukum yang setara bagi masyarakat adat untuk menjamin hak-hak mereka. Perlindungan hendaknya juga memberikan kapasitas yang memadai untuk melindungi lahan mereka secara efektif.
Menurut World Resources Institute, hak-hak legal paling krusial untuk melindungi komunitas adat dari aktivitas pertambangan meliputi hak lahan, hak mineral, dan hak untuk penolakan pertama.
Penerapan solusi tersebut memerlukan tindakan nyata dari pemerintah serta kesadaran dari pelaku industri pertambangan.
9. Pemantauan dan Pendidikan Komunitas
Perkara tambang ilegal masih saja merajalela di mana-mana, termasuk Indonesia. Padahal sudah terdapat sejumlah peraturan yang jelas melarang. Pemerintah juga telah melakukan berbagai upaya untuk menegakkan aturan tersebut.
Meski begitu, tambang ilegal tetap menjadi isu yang terus berlanjut. Salah satu alasannya adalah minimnya pemahaman mengenai bahaya melakukan kegiatan penambangan yang tidak sesuai prosedur.
Kebanyakan orang juga tidak mengerti mengenai dampak-dampak dari aktivitas tambang yang berpotensi merugikan lingkungan dan kesehatan.
Solusi pertambangan di Indonesia untuk menekan masalah tersebut yaitu dengan pemantauan dan pendidikan komunitas.
Baca Juga: 6 Cara Menilai Kualitas Alat Berat secara Menyeluruh
Layanan Pemeliharaan Alat Tambang Terpercaya
Pemeliharaan peralatan yang baik ikut berperan dalam memastikan kegiatan operasional pertambangan berlangsung dengan aman dan produktif.
Halo Auto Indo menyediakan service yang sesuai untuk pemeliharaan berbagai alat berat pertambangan. Jenis service yang tersedia juga lengkap, mulai dari perawatan, perbaikan, ganti sparepart, hingga remanufacture.
Hubungi Halo Auto Indo segera untuk memastikan peralatan Anda mendapatkan pemeliharaan terpercaya.
FAQ
Apakah lahan bekas tambang boleh dijadikan tempat rekreasi?
Ya, asalkan sudah melalui proses reklamasi untuk memastikan keamanan.
Bisa tidak pertambangan menggunakan sumber energi terbarukan?
Bisa. Contohnya yaitu penggunaan sumber tenaga dari baterai dan panel surya.
Kenapa tambang ilegal lebih berbahaya?
Karena prosedurnya tidak mengikuti standar keamanan yang baik sehingga penting menerapkan solusi untuk mengatasi masalah pertambangan tanpa izin.