Kesuksesan China tidak hanya di bidang industri, tetapi juga menyulap lahan bekas tambang batu bara jadi sawah yang sangat subur.
Tidak hanya itu, lahan yang menjadi sawah juga menjadi tempat untuk ternak ikan.
China pun sukses memanen padi di sawah bekas lahan batu bara untuk pertama kalinya di tahun ini.
Baca juga: Cadangan Batu Bara Indonesia yang Melimpah, Sampai 500 Tahun
Lahan Bekas Tambang Batu Bara jadi Sawah di Guqiao, China
Ada sekitar 20.000 km persegi di wilayah China yang mengalami penurunan tanah. Informasinya berasal dari data Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China.
Penurunan tersebut terjadi karena penambangan batubara bertahun-tahun lamanya. Penurunan tanah terjadi paling besar di area Anhui yang menyumbang 70%.
Adanya penurunan tanah inilah yang menyebabkan sulitnya pengelolaan lahan untuk menjadi area subur sebagai sumber daya.
Oleh karena itu, China melakukan proyek uji coba perubahan lahan batu bara untuk menanam padi di wilayah Guqiou, Anhui di China Timur.
Proyeknya bernama ‘Penelitian dan Demonstrasi Teknologi dan Model Utama untuk Penanaman di Permukaan Air di Area Penurunan Permukaan Tanah Bekas Tambang Batu Bara’.
Proyek ini merupakan kolaborasi antara Sains dan Teknologi Anhui (AUST) dan Huaihe Energy Holdy Group Ltd.
Percobaan di lahan batu bara ini memanfaatkan cara menanam padi di atas air dengan budidaya ikan di bawah air, ungkap Cui Hongbiao, pengajar di AUST.
Cui juga menjelaskan bahwa pada akhir Agustus timnya berhasil mempresentasikan hasil panen batch pertama untuk varietas padi percobaan sejak awal tahun.
Yuan Liang selaku Presiden AUST dan Akademisi dari CAE juga menjelaskan, keberhasilan ini tidak terlepas dari peran penggunaan teknologi penanaman dan pembibitan padi yang komprehensif.
Sebelum penanaman padi di lahan bekas tambang batubara berlangsung, telah dilakukan uji coba kualitas air dengan hasil yang sangat baik.
Air pada lahan ini memiliki kandungan nutrisi seperti fosfor, kalium dan nitrogen yang mampu memurnikan air.
Kandungan tersebut yang mendukung pertumbuhan padi menjadi lebih baik dan dapat dengan mudah penerapannya pada lahan dengan penurunan tanah.
Baca juga: Sudah Resmi! Jokowi Terbitkan Aturan Percepatan Persemaian
Transformasi Lahan Bekas Tambang Batu Bara di Indonesia
Tidak hanya di China, pemanfaatan lahan bekas tambang batubara juga telah berlangsung di Indonesia tepatnya di Desa Batuah, Kutai Kartanegara.
Sumardin, seorang petani di Desa Batuah berhasil menyulap lahan bekas tambang batu bara seluas 4 hektar.
Pengolahan lahan ini sudah berlangsung sejak 2019 lalu. Hasil panen yang pertama terjadi pada Mei 2020 di lahan 1,2 hektar berhasil memanen 800 kg beras.
Hanya saja tidak semua area dapat ditanam padi karena ada beberapa bagian yang berbahaya karena mengandung zat besi.
Baca juga: NU dan Muhammadiyah Terima Izin Tambang, Akhirnya Bersatu!
Pada bagian lahan tersebut perlu mencampurkan pupuk organik, kapur dan pengelolaan irigasi yang penting.
Selama bertani mengubah lahan bekas tambang batu bara jadi sawah, Sumardin hanya sekali gagal panen karena alasan banjir.
Selebihnya, ia selalu berhasil mengolah dan memanen dan menjadikan lahan miliknya menjadi subur.