Performa mesin atau alat dalam kegiatan produksi berpengaruh besar terhadap hasil produk yang diciptakan. Oleh sebab itu, metode OEE bertujuan menilai indikator mesin terkait efisiensi dan efektivitasnya dalam suatu proses produksi.
Orang yang mengemukakan istilah OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah Seiichi Nakajima pada tahun 1960. Istilah ini akhirnya populer dan rumus OEE banyak perusahaan manufaktur gunakan untuk menghitung efektivitas produksi.
Pasalnya, kunci utama keberhasilan industri tentu saja ikut terpengaruh dari performa mesin produksi. Jika performa peralatan untuk produksi menurun, tentu saja jumlah dan kualitas produk ikut menurun.
Nah, Anda membutuhkan sebuah metode standar untuk bisa mengukur kinerja mesin produksi. Artikel berikut akan menjelaskan metode Overall Equipment Effectiveness mulai dari pengertian hingga contohnya. Simak baik-baik!
Daftar Isi :
ToggleApa Itu Metode OEE?
Bagi Anda yang bekerja dalam perusahaan manufaktur, pasti paham betul bahwa proses produksi adalah jantung utama yang harus terus berjalan.
Sebab, perusahaan manufaktur bertujuan mengolah bahan mentah hingga menjadi produk yang bernilai.
Selama proses pengolahan bahan mentah sampai menjadi produk setengah jadi maupun jadi, perusahaan melalui proses produksi yang kompleks.
Bila dalam sehari perusahaan menghasilkan produk hingga ribuan, Anda perlu memastikan bahwa jumlah dan kualitasnya tetap terjaga. Cara supaya perusahaan bisa mengukur kinerja sumber daya produksi adalah melalui penghitungan OEE.
Elemen yang ada dalam OEE terdiri dari availability (ketersediaan), performance (kinerja) dan quality (kualitas). Dengan tiga elemen utama penghitungan OEE, Anda bisa mendapat data seberapa efisien suatu mesin atau sistem selama produksi.
Bisa dibilang, OEE adalah indikator performa mesin atau sistem dalam suatu perusahaan manufaktur. Bagi perusahaan, hasil pengukuran OEE dapat menjadi panduan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan alat produksi.
Manfaat Menerapkan Metode OEE
Anda mungkin bertanya-tanya apa bagusnya mengukur efisiensi mesin atau sistem produksi dengan standar OEE. Bagi Anda yang masih kurang yakin dengan alasan penghitungan OEE ini, simak pembahasannya pada artikel berikut!
1. Mengukur Kelayakan Produksi
OEE dapat menjadi titik referensi untuk melihat seberapa layak mesin atau sistem yang perusahaan gunakan dalam operasional. Anda bisa menentukan batas bawah OEE terlebih dulu.
Kemudian, proses produksi berarti berjalan optimal jika nilai OEE yang Anda hitung melebihi batas tersebut.
2. Tahu Kapan Harus Melakukan Perbaikan
Dari metode OEE, Anda bisa mengetahui besaran angka performa mesin yang rendah. Mesin dengan nilai OEE yang rendah, berarti memiliki performa yang kurang maksimal.
Solusinya adalah melakukan perbaikan pada mesin tersebut untuk bisa mengembalikannya ke performa awal. Jadi, OEE ini bermanfaat untuk mengetahui kapan harus melakukan perawatan pada mesin yang bermasalah.
3. Mengatasi Mesin dengan Performa Buruk
Menyambung dari manfaat sebelumnya, jika Anda memiliki data terkait mesin atau sistem yang underperformed atau performa menurun, berarti harus segera diatasi.
Hal ini bisa Anda tangani secara cekatan berkat hasil OEE yang menunjukkan bahwa performa mesin tersebut rendah yang mana bisa mengganggu kelancaran produksi.
Elemen yang Terdapat Pada Metode OEE
Metode OEE pada dasarnya mengukur efektivitas suatu peralatan, nah terdapat tiga elemen utama yang menjadi indikator penilaian OEE. Ketiga elemen tersebut antara lain availability, performance, dan quality. Berikut masing-masing penjabarannya!
1. Availability
Elemen availability berfungsi untuk mengukur sejauh mana alat atau mesin bisa beroperasi sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada intinya, elemen ini ingin mengetahui kesiapan mesin dalam memproduksi produk dalam kondisi baik.
Hasilnya adalah rasio ketersediaan yang membandingkan waktu operasi dan waktu persiapan. Faktor yang mempengaruhi elemen ini adalah waktu persiapan, durasi maintenance, dan waktu pemeliharaan.
2. Performance Efficiency
Performance OEE adalah efisiensi kinerja dari suatu mesin selama proses produksi. Elemen ini membandingkan tingkat produksi aktual dengan produksi yang diharapkan.
Melalui pengukuran ini, Anda bisa melihat jumlah produksi yang bisa mesin capai. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi elemen performance, yakni kecepatan produksi, efisiensi bahan baku, dan kecepatan pergantian produk.
Supaya efisiensi kinerja meningkat, salah satunya adalah mengoptimalkan kecepatan produksi.
3. Rate of Quality Product
Komponen OEE berikutnya adalah rate of quality product atau kualitas produk. Pengukuran ini bertujuan mengetahui apakah mesin bisa menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
Kemudian, elemen quality juga membandingkan jumlah produk yang berkualitas dengan seluruh total produksi. Dari pengukuran quality, perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah produk bagus dari keseluruhan produksi.
Contoh perhitungan OEE untuk quality yaitu dengan mencari tahu jumlah produk bagus. Setelah didapat jumlahnya, Anda perlu membagi jumlah produk baik dengan seluruh total produksi kemudian dikali seratus persen.
Jadi, itu tadi adalah penjelasan mengenai metode OEE untuk mengukur efisiensi kinerja mesin selama proses produksi. Anda bisa mengimplementasikan perhitungan OEE ini ke berbagai sektor industri.
Nah, bagi Anda yang membutuhkan layanan jasa maintenance dan repair, remanufacture, dan sparepart untuk alat berat serta kendaraan operasional, sangat direkomendasikan memakai jasa kami dari Halo Auto Indo.
Kunjungi situs resmi untuk mendapat informasi lebih lengkap dan melakukan konsultasi dengan customer service kami yang sigap menjawab pertanyaan Anda.
FAQ
Metode OEE itu apa?
Pengukuran efektivitas mesin atau sistem berdasarkan ketersediaan, kinerja, dan kualitasnya.
Apa saja indikator OEE?
Terdapat tiga indikator penilaian OEE yang merupakan implementasi dari TPM atau Total Productive Maintenance, yakni Availability, Performance, dan Quality.
Apa tujuan OEE?
Meningkatkan ketersediaan, efisiensi kerja, kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi.
Bagaimana kondisi ideal dari OEE?
Idelanya, ketersediaan >90%, efisiensi daya >95%, dan kualitas produk >99%. Jadi, nilai OEE yang ideal adalah 85%.