6 Tambang Batu Bara di Sumatera, Ini Lokasi dan Kapasitasnya

Tambang batu bara di Sumatera punya peran penting dalam industri energi di Indonesia. Selain itu, juga memberi kontribusi signifikan atas pasokan batu bara domestik hingga... .

Tambang batu bara di Sumatera punya peran penting dalam industri energi di Indonesia. Selain itu, juga memberi kontribusi signifikan atas pasokan batu bara domestik hingga ekspor. 

Di Sumatera, terdapat penghasil batu bara yang terbesar kedua setelah Tambang Sangatta yang ada di Kalimantan Timur. Cadangannya begitu luas dan juga punya berbagai pilihan kualitas. 

Wilayah Sumatera pun menjadi tuan rumah buat beberapa tambang besar yang dalam per tahunnya punya kapasitas puluhan juta ton batu bara. 

Baca Juga: 5 Daftar Perusahaan Tambang Batu Bara di Kalimantan Timur

Tambang Batu Bara di Sumatera

Penasaran apa saja perusahaan tambang di Sumatera yang kontribusinya besar baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor? Cek di sini: 

1. Tambang Tanjung Enim

Pertama, ada Tambang Tanjung Enim. Tambang satu ini terletak di Sumatera Selatan yang pengelolanya adalah PT Bukit Asam (PTBA). 

Bisa dikatakan jika ini adalah tambang batu bara paling besar yang ada di pulau Sumatera. Per tahunnya saja bisa memproduksi lebih dari 24 juta ton batu bara. 

Dalam distribusinya, Tambang Tanjung Enim ini menjadi salah satu pemasok sebagian besar kebutuhan akan batu bara nasional. 

Lokasi tambang batu bara di Sumatera ini tepatnya di Banko Barat dan Banko Tengah. 

Simpanan atau cadangan yang ada di sini mencapai satu miliar ton di masing-masing Banko Barat dan Tengah. Dengan adanya ini, tak heran jika ekonomi Sumatera Selatan memperoleh dampak positif secara menyeluruh. 

Awalnya, penambangan bermula di awal tahun 1990-an dan akhirnya permintaan akan batu bara domestik maupun impor mengalami peningkatan. 

Maka dari itu, produknya juga terus digenjot dalam upaya pemenuhan kebutuhan akan batu bara. 

2. Muara Enim dan Lahat

Selanjutnya yakni Muara Enim dan Lahat. Perusahaan tambang batubara di Sumatera ini juga menjadi area penting dalam produksi batu bara yang ada di Sumatera Selatan. 

Pengelolanya kini bukan cuma PT Bukit Asam, tapi bersamaan dengan berbagai perusahaan lokal lain. 

Produksi batu bara dari sini berada di kisaran 20 juta ton per tahun. Memang lebih kecil daripada kapasitas Tanjung Enim, tapi tetap kontribusinya begitu signifikan untuk permintaan batu bara domestik serta sejumlah pasar ekspor yang ada di Asia. 

Menariknya, tambang satu ini punya lokasi yang terdukung oleh jaringan transportasi memadai. Utamanya jalur khusus batu bara yang pengelolaannya di tangan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). 

Akhirnya, adanya transportasi ini membuat dampak transportasi pada masyarakat jadi berkurang. 

3. Tambang Air Laya

tambang batu bara di sumatera

Lokasi tambang batu bara di Indonesia selanjutnya masih di Sumatera Selatan. Namanya adalah Tambang Air Laya. 

Tambang satu ini terbilang jadi salah satu yang tertua di Indonesia karena sudah beroperasi dari tahun 1981. 

Dari segi kapasitas produksi, memang tidak signifikan seperti Tambang Tanjung Enim. Pasalnya, tercatat pada tahun 2020 lalu produksi tahunannya 5,27 juta ton meski memang pernah mencapai 7,77 juta ton batu bara. 

Penurunan ini terjadi karena menjadi tanda bahwa tambang ini sudah hampir mendekati batas produksinya. 

PTBA yang juga menjadi pengelolanya memberi perkiraan bahwa masa operasionalnya akan bertahan hanya beberapa tahun mendatang lagi. 

Tambang batu bara di Sumatera satu ini punya peran penting untuk mendukung kebutuhan pembangkit listrik yang ada di Sumatera dan Jawa. Pasalnya, hampir keseluruhan pasokannya bergantung pada produksi dari PT Bukit Asam (PTBA). 

Baca Juga: Jenis Barang Tambang Golongan A, B, C dan Penjelasannya 

4. Tambang Ombilin

Meski tak lagi produksi, tapi tetap Tambang Ombilin akan kami sebutkan. Pasalnya, situs tambang satu ini menjadi yang tertua di Indonesia dan Asia Tenggara. 

Pendiriannya mulai ketika abad 19 dan penyelenggaranya masih Belanda yang menjajah Indonesia. 

Lantaran signifikansi budaya dan juga sejarahnya, maka tahun 2019 lalu, Tambang Ombilin mendapatkan pengakuan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. 

Hal itu untuk mencerminkan sejarah panjang eksploitasi batu bara yang ada di Indonesia serta peran tambang untuk perkembangan ekonomi. 

Tak heran pula, kini Sawahlunto yang menjadi tempatnya menjadikan situs ini punya daya tarik wisata sejarah dan akhirnya membuat Sawahlunto juga terkenal dengan sebutan ‘Kota Tambang. 

Dari segi operasional memang sudah fokus untuk pariwisata dan pelestarian. Pemerintah sekitar pun menjadikannya sebagai pusat sejarah juga edukasi bagi masyarakat. 

5. Tambang Meulaboh

Apakah di Sumatera ada tambang batu bara? Banyak. Salah satunya ada di Aceh. Tambang satu ini terkenal juga dengan Tambang Meulaboh yang sudah beroperasi tahun 2000-an. 

Adanya tambang ini karena Aceh juga ingin memenuhi permintaan batubara untuk kebutuhan nasional dan juga untuk ekspor. 

Berbeda dengan tambang batu bara di Sumatera lainnya, kali ini bukan PTBA yang menjadi pengelolanya. Tapi, hanya oleh perusahaan lokal dan nasional yang sudah punya izin pengembangan potensi batu bara di Aceh. 

Fokus dari tambang ini cukup berbeda karena hanya hanya pada pasar regional. Biasanya juga untuk ke negara-negara tetangga. 

Dari segi produksi masih relatif kecil yakni 1 – 2 juta ton per tahun. Selain itu, batu bara yang ada di sini pun memiliki kalori yang rendah atau sedang yakni di kisaran 4.200 kcal/kg – 6.100 kcal/kg. 

Dengan ini maka kebanyakan hanya untuk kebutuhan pembangkit listrik dengan pembakaran yang lebih lambat dan suhunya lebih rendah. Jadi, sangat ideal untuk PLTU tertentu yang khusus didesain untuk batubara jenis kalori rendah – sedang ini.

Baca Juga: Inilah 10 Daftar Hasil Tambang di Indonesia dan Daerahnya

6. Tambang Pesisir Selatan

Menemukan tambang batu bara di di Sumatera Utara mungkin tak sebanyak di area Sumatera Selatan dan Barat. Kalau di Sumatera Barat misalnya, ada Tambang Pesisir Selatan. 

Lebih baru daripada tambang-tambang lain seperti Tanjung Enim maupun Ombilin. Namun, produksi di sini hanya untuk kebutuhan setempat saja dan pengiriman jangka pendek. 

Pasalnya, tambang batu bara di Sumatera Barat ini hanya mampu memproduksi 0,5 – 1 juta ton saja per tahun. Kalorinya rendah dan juga sedang, maka tepat untuk kebutuhan lokal atau dalam negeri saja. 

Selain itu, kebanyakan memang batu bara dari sini hanya untuk disetor ke pabrik semen serta pembangkit listrik berskala kecil. 

Semua Tambang Batu Bara yang Ada Punya Fasilitas dan Infrastruktur Memadai

Semua tambang di atas mampu memberi peran skala lokal hingga ekspor tentu karena fasilitas dan infrastruktur yang memadai. 

Salah satu yang paling berperan penting adalah kualitas alat berat dan truk tambang yang bisa beroperasi dengan optimal. 

Jika Anda juga bagian yang menjadi pengelola tambang di area mana pun, pastikan kesehatan alat berat dan truk tambang terjaga. 

Hubungi Halo Auto Indo untuk kebutuhan repair, maintenance, overhaul, hingga remanufaktur alat berat hingga truk tambang!

FAQ

Apa saja tambang batu bara yang utama di Sumatera? 

Ada Tambang Tanjung Enim, Tambang Muara Enim dan Lahat, serta Tambang Ombilin yang kini sudah tak beroperasi. 

Berapa banyak kapasitas produksinya? 

Bervariasi, mulai dari 1 juta ton – 25 juta ton per tahun tergantung skala tambang. 

Tambang apa yang terbesar di Sumatera? 

Ada Tambang Tanjung Enim yang per tahunnya bisa memproduksi dan menyalurkan 25 juta ton batu bara.



Leave a Reply