Pelabuhan adalah salah satu tempat di mana ada banyak crane beroperasi. Tidak heran jika kemudian ada banyak jenis crane di pelabuhan yang beroperasi setiap harinya.
Jenis-jenis crane tersebut nantinya juga memiliki fungsi dan karakteristik tersendiri. Terutama yang berkaitan dengan kebutuhan bongkar muat atau pengangkutan yang ada di pelabuhan.
Lantas, apa saja jenis crane di pelabuhan itu?
Daftar Isi :
Toggle5 Jenis Crane di Pelabuhan untuk Bongkar Muatan
Sebelumnya, perlu Anda pahami lagi bahwa crane adalah suatu alat berat yang memiliki desain dan kemampuan agar bisa berputar sampai 360 derajat. Kemampuannya inilah yang membuat alat ini bisa berotasi.
Fungsi alat berat crane adalah untuk memindahkan material, muatan, atau barang sesuai dengan kebutuhan. Umumnya muatan yang crane angkat adalah yang memiliki bobot berat dan dalam jumlah yang besar.
Crane banyak digunakan di gudang industri, area proyek, area konstruksi, sampai di pelabuhan. Seperti yang Anda tahu, setiap harinya akan ada proses bongkar muatan yang besar di pelabuhan.
Untuk memindahkan barang yang besar tersebut, tentu butuh alat besar yang memang memiliki kemampuan untuk hal tersebut. Ada beberapa jenis crane yang bisa digunakan untuk kebutuhan bongkar muatan di pelabuhan, yaitu:
1. Harbour Mobile Crane (HMC)
Harbour Mobile Crane atau HMC adalah jenis crane yang akan berguna untuk memindahkan kontainer dari dermaga ke laut, atau dari kapal laut menuju dermaga.
Jenis crane yang satu ini memiliki rancangan dan desain khusus supaya bisa cepat dalam mengurus bongkar muat kontainer daripada crane biasa. Kapasitasnya juga sangat besar, bahkan bisa mengakomodasi beban sampai sekitar 100 ton.
2. Container Gantry Crane (CC)
Hampir mirip seperti HMC, CC merupakan jenis crane yang berfungsi untuk menurunkan dan memuat kontainer di pelabuhan. Alat besar ini bisa memindahkan kargo secara cepat dalam jumlah yang besar.
Desain dan rancangan CC bisa bervariasi tergantung dari kebutuhan di pelabuhan tersebut. Akan tetapi, umumnya CC akan memiliki rangka baja besar yang memiliki dukungan 4 (empat) kaki atau lebih.
Selain itu, CC nantinya juga akan memiliki rel yang berfungsi untuk mengangkut kontainer jarak jauh. Kapasitas beban yang bisa terangkut oleh CC adalah sekitar 50 ton atau lebih.
3. Hidraulik Crane
Jenis crane pelabuhan selanjutnya adalah hidraulik crane. Crane ini akan menggunakan sistem hidraulik agar bisa menggerakkan kabel dan melakukan mekanisme pengangkatan.
Banyak sekali industri maritim yang menggunakan crane ini, termasuk pelabuhan. pasalnya, crane ini bisa memuat beban yang besar dengan tetap stabil dan mampu bekerja dengan cepat.
Selain itu, perawatan jenis crane ini juga tergolong lebih mudah daripada jenis crane lainnya.
4. Floating Crane
Kemudian, ada floating crane yang merupakan jenis crane dengan rancangan khusus untuk kebutuhan operasional di perairan atau lautan. Selain pelabuhan, pembangunan proyek dekat pantai juga umumnya menggunakan crane ini.
Salah satu ciri khas crane ini adalah adanya loader, dozer, dan tugboat sebagai penggeraknya. Fungsi dari crane ini adalah untuk memindahkan atau mengangkat beban di atas permukaan air secara akurat.
5. Ship to Shore Crane
Jenis crane di pelabuhan yang terakhir adalah Ship to Shore Crane. Crane ini juga populer dengan istilah derek peti kemas. Fungsi dari crane ini adalah untuk memuat atau memindahkan peti kemas dari satu tempat ke tempat lainnya.
Tips Merawat Crane Pelabuhan
Peran crane di pelabuhan memang sangat besar. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana cara merawat crane supaya performa dan kondisinya selalu terjaga.
Ada 2 (dua) jenis perawatan crane yang penting untuk Anda lakukan. Pertama adalah perawatan periodik. Jenis perawatan ini dapat Anda lakukan dengan rentang waktu 1 sampai dengan 12 bulan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada komponen crane yang memerlukan penggantian. Ini sangat penting untuk memastikan agar crane bisa senantiasa berada di kondisi terbaiknya.
Kedua ada perawatan rutin. Jenis perawatan ini harus Anda lakukan secara berkala. Beberapa perawatan yang termasuk dalam perawatan rutin adalah:
- Pemeriksaan panel indikator yang umumnya berada di operator’s cabin.
- Pemeriksaan perputaran kerja atau rotasi crane.
- Penggantian oli mesin crane supaya kinerja mesin senantiasa optimal.
- Memeriksa outrigger atau kaki penyangga crane untuk memastikan kaki penyangga crane selalu berjalan mulus dan tanpa hambatan.
- Penggantian suku cadang resmi.
Itulah beberapa jenis crane di pelabuhan yang penting untuk Anda ketahui. Setiap jenis crane tersebut memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda serta berperan penting untuk mendukung proses bongkar muat di pelabuhan.
Untuk kebutuhan perawatan alat berat seperti crane, maka Anda bisa mempercayakannya di Halo Auto Indonesia. Halo Auto Indonesia merupakan perusahaan yang fokus pada alat berat dan kendaraan truk.
Dengan Halo Auto Indonesia, Anda bisa mendapatkan layanan perawatan dan perbaikan alat berat, transmisi, differential, rekondisi unit, body repair, dan overhaul engine kendaraan yang berkualitas dan profesional.
Kami memiliki tenaga teknisi yang profesional dan berpengalaman di bidangnya. Dengan analisis yang akurat, kami akan memberikan layanan yang sesuai kebutuhan, sehingga bisa menghemat biaya perawatan kendaraan.
Jadi, tunggu apalagi? Segera percayakan kebutuhan perawatan dan perbaikan truk dan alat berat lainnya di Halo Auto Indonesia sekarang juga.
FAQ
Apa fungsi crane?
Fungsi crane adalah untuk memindahkan material, muatan, atau barang sesuai dengan kebutuhan. Umumnya muatan yang crane angkat adalah yang memiliki bobot berat dan dalam jumlah yang besar.
Apa saja jenis crane di pelabuhan?
Ada beberapa jenis crane yang umum digunakan di pelabuhan, seperti Floating Crane, Hidraulik Crane, Ship to Shore Crane, Container Gantry Crane (CC), dan Harbour Mobile Crane (HMC).
Bagaimana cara merawat crane?
Beberapa tips merawat crane adalah dengan rutin memeriksa panel rutin, memeriksa rotasi crane, penggantian oli mesin, penggantian suku cadang resmi, dan memeriksa outrigger.