Di Indonesia, biaya sertifikasi K3 umum itu bisa beda-beda. Pasalnya, ada beberapa faktor yang bikin harganya bervariasi.
Contohnya saja seperti lembaga yang menjadi penyelenggara. Misalnya nih, kalau yang Anda ikuti adalah lembaga sertifikasi dari pemerintah, maka harganya bisa lebih tinggi.
Tapi kalau yang Anda ikuti adalah lembaga swasta, maka bisa jadi biayanya lebih fleksibel sesuai kebutuhan. Mau tahu lebih detail? Cek sini!
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan K3? Ini Jawabannya!
Daftar Isi :
ToggleDetail Biaya Sertifikasi K3 Umum
Ingin tahu biaya pelatihan K3 yang perlu Anda bayarkan? Coba langsung cek lengkap sini:
1. Lembaga Penyelenggara
Lembaga penyelenggara pelatihan dan sertifikasi K3 Umum punya peran besar dalam menentukan biaya yang harus dikeluarkan.
Misalnya saja, ada lembaga pemerintah seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Keduanya akan menawarkan sertifikasi dengan standar dan biaya yang berbeda.
Sertifikasi dari Kemenaker sering dapat anggapan lebih premium karena dapat pengakuan secara nasional dan punya reputasi tinggi. Jadi, tak heran kalau biayanya biasanya lebih mahal.
Di sisi lain, sertifikasi dari BNSP juga dapat pengakuan secara nasional. Tapi dengan biaya sertifikasi K3 umum BNSP itu lebih ramah di kantong.
Kalau bicara lembaga swasta, biayanya jauh lebih fleksibel. Pasalnya, Mereka menawarkan berbagai pilihan sesuai dengan fasilitas, metode pelatihan (online/offline), hingga kualitas pengajaran yang tersedia.
Jadi, peserta bisa lebih leluasa memilih program yang sesuai dengan budget dan kebutuhan.
2. Metode Pelatihan
Biaya sertifikasi K3 umum juga ditentukan faktor metode pelatihan. Apa maksudnya? Ada dua jenis pelatihan untuk sertifikasi K3 yakni online dan juga offline.
Nah, kalau pelatihan online biasanya lebih terjangkau karena nggak perlu biaya tambahan untuk sewa tempat, transportasi, atau akomodasi.
Contohnya, ada penyedia pelatihan di Indonesia yang menawarkan pelatihan online seharga Rp6.500.000.
Dengan harga ini, Anda juga sudah dapat modul pelatihan, training kit, materi dalam bentuk soft copy, sertifikat, dan lisensi resmi dari Kemenaker RI. Jadi, kalau butuh yang praktis dan efisien bisa pilih yang online saja.
Sementara itu, pelatihan offline cenderung lebih mahal karena melibatkan biaya fasilitas fisik, konsumsi, dan logistik.
Tapi, di sisi lain, pelatihan offline memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan kesempatan networking yang lebih luas. Harus pilih yang mana? Sudah pasti harus Anda sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kenyamanan.
Baca Juga: 5 Prinsip K3 Paling Utama, Perusahaan Wajib Tahu!
3. Kategori Peserta
Ada dua kategori peserta yang harusnya terlibat dalam sertifikasi K3 umum. Ini berkaitan dengan status dari peserta terkait yakni perorangan dan utusan perusahaan.
Soal ini, biasanya peserta personal atau perorangan selalu dapat harga spesial. Misalnya saja, di Indonesia Anda akan dipatok dengan Rp4 jutaan untuk online training dan Rp5,2 juta – Rp6 jutaan untuk offline.
Sedangkan buat utusan perusahaan, Anda mungkin harus membayar Rp5,5 jutaan untuk online dan Rp7 jutaan untuk biaya sertifikasi K3 Umum secara offline.
Jadi, harga untuk kategori peserta utusan perusahaan memang lebih mahal karena alasan tertentu.
4. Durasi dan Intensitas Pelatihan
Selanjutnya, harga mungkin berbeda karena harus menyesuaikan dengan intensitas pelatihan. Jika pelatihannya lebih panjang dan materinya lebih mendalam, maka biayanya bisa lebih besar.
Namun, secara umum Anda hanya perlu pelatihan sekitar 12 hari saja. Itupun sudah lengkap cakupan materinya mulai dari peraturan K3, risk management, hingga sistem manajemen K3.
Baca Juga: 7 Contoh K3 di Perusahaan, Bikin Karyawan Lebih Produktif!
5. Fasilitas dan Layanan Tambahan
Kemudian, biaya pelatihan K3 umum offline maupun online pun bisa berbeda karena ada fasilitas serta layanan tambahan yang berbeda pula.
Kalau soal fasilitas dengan range harga Rp4 jutaan – Rp7 jutaan seperti yang kami sebut, maka Anda mungkin dapat fasilitas seperti modul pelatihan, konsumsi, akomodasi, dan juga peralatan praktik.
Harganya bisa lebih tinggi kalau ada tambahan seperti coffee break, kaos, bahkan sampai buku tulis dalam pelatihan yang Anda jalani.
Jika Anda ingin mendapatkan sertifikasi, maka silakan sediakan biaya sekitar Rp4 jutaan – Rp7 jutaan per orang.
Tapi kalau mau memperbaiki K3 di tempat kerja dengan kendaraan operasional seperti alat berat, maka Halo Auto Indo adalah solusi terbaiknya.
Anda bisa service rutin, reman mesin, overhaul, dan melakukan perawatan lain kendaraan berat di Halo Auto Indo. Hubungi sekarang!